Malam itu sangat sunyi.
Bintang-bintang bertebaran di langit,
Berkilauan bagai permata.
Rembulan tidak menampakkan wajahnya sedikitpun.
Jauh dibawah langit malam, seorang gadis
Sedang duduk di bangku sendirian, tanpa
Ada seorang pun disekitarnya.
Gadis itu duduk sambil menatap langit yang
Berhiaskan bintang. Ia memakai rok hitam
Selutut dan jaket berwarna gelap.
Angin malam lalu bertiup dari sebelah kanannya,
Membawa dingin yang menusuk tulang, menandakan
Musim dingin akan segera tiba. Tapi gadis itu tidak peduli.
Ia hanya merapatkan jaketnya tanpa beranjak dari duduknya.
Angin kembali bertiup mengsibakkan rambut hitamnya.
Tetap saja ia tak peduli. Angin hanyalah sebuah pengganggu kecil
Yang tidak begitu berpengaruh.
Lalu tiba-tiba gadis itu melihat sekelilingnya. Itu adalah kali yang
Pertama ia melakukannya sejak sekian lama ia memandang
Langit malam. Gadis itu bersikap waspada sampai akhirnya ia
Kembali merilekskan tubuhnya, tapi pandangannya tetap ia
Edarkan ke sekelilingnya. Pandangannya terhenti sebentar untuk
Memandang pohon besar yang ada di sebelahkirinya,
Lalu kearah batu besar di sebelah pohon besar itu,
Dan berakhir di air mancur kolam yang berada
tepat di depan gadis itu. Angin kembali berhembus,
namun tidak sedingin sebelumnya.
Gadis itu terdiam sejenak memikirkan sesuatu.
Bintang
Banyak orang mengaguminya
Bersinar terang di kegelapan, seolahmembawa
Kebahagiaan bagi yang terpuruk dalam kesuraman.
Angin
Begitu bebas. Bisa pergi kemanapun ia
Mau tanpa ada yang menghalangi.
Tak perlu memikirkan berbagai macam hal yang
Memberatkan hati, tak perlu merasa takut
Pada apapun.
Pohon
Tubuh kokohnya berdiri tegak penuh wibawa
Walau hujan badai menerpa, ia tetap
Tegar disana.
Batu
Selalu kuat menghadapi apapun
Selalu memperlihatkan kekerasan luarnya
Walaupun ternyata dalamnya begitu rapuh
Air
Membawa kesejukkan hati bagi orang
Yang menyentuhnya
Bergerak hanya mengikuti arus tanpa
Menantangnya, seperti manusia
Mengikuti takdirnya.
Ingin aku seperti keempatnya
Gadis itu lalu menghembuskan nafas perlahan.
Matanya tetap menatap lurus kolam di depannya
Tanpa berkedip. Lalu akhirnya kembali
Memandang langit malam dengan rileks.
……………
Walaupun aku terus mencoba, tetap saja
Tidak bisa.
Akutidaklahsepertibintang yang
Membawakebahagiaan
Akutidaklahseperti angina yang bebas
Akutidaklahsepertipohon yang tegar
Akutidaklahsepertibatu yang kuat
Akutidaklahseperti air yang membawakesejukkan
Karenaakuadalahaku
Takadasatu pun persamaandariku
Denganbintang, angina, pohon, batuidan air.
Karenaakuadalahaku
Akuhanyalahseoranggadis yang terbuang
Takadaseorang pun yang memerhatikanku
Karenaakuadalahaku
Bukansiapa-siapa
Tapi, ada 1 persamaandirikudengan
Bintang, angin, pohon, batudan air.
Selalumenutupmuluttentangkebenaran.
Menyembunyikansuatuhal
Padahaltahubanyak
Hal yang selalukututup-tutupi?
Kenapa?
Alasannyatentusajakarenabila yang
Bersangkutanmengetahuinya,
Hatinyaakanterluka
Akutidakinginituterjadi
Karena aku mencintainya
from funfiction.com
aaeeeea aeeeeee
BalasHapusby : dinda :p pake blognya kaina hahaha :p
ko gila ya -.-
BalasHapus